Magelang, – Dalam rangka memperingati Hari Sejuta Qiblat yang dicanangkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, MAN 2 Magelang menggelar kegiatan Rashdul Qiblat hari ini. Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan arah kiblat yang tepat bagi Civitas Akademika di madrasah dalam menjalankan ibadah shalat (27/5).

Perwakilan dari guru dan siswa turut serta dalam kegiatan ini. Bapak Zen Hilali mewakili guru MAN 2 Magelang. Sementara itu, siswa diwakili oleh Forum Pelajar Muslim (FPM), organisasi kesiswaan di sekolah tersebut.

Sebagaimana kita ketahui bahwa fenomena matahari di atas Ka’bah, yang dikenal sebagai Istiwa A’zam, merupakan peristiwa langka yang terjadi ketika matahari berada langsung di atas Ka’bah pada waktu tertentu, sehingga bayangan objek apapun yang berdiri di sekitarnya akan hilang. Fenomena ini memiliki makna penting dalam konteks keagamaan bagi umat Islam, karena Ka’bah adalah kiblat utama dalam ibadah shalat.

Peristiwa Istiwa A’zam terjadi dua kali dalam setahun, pada waktu-waktu tertentu dalam peredaran matahari di langit. Fenomena ini terjadi ketika matahari berada di titik baliknya di langit, yaitu pada titik balik utara pada bulan Juni (titik balik matahari utara) dan titik balik selatan pada bulan Desember (titik balik matahari selatan).

Ketika matahari berada tepat di atas Ka’bah, bayangan yang dihasilkan akan sangat pendek atau bahkan tidak ada sama sekali, karena sinar matahari jatuh langsung ke bawah. Ini menciptakan kesan visual bahwa Ka’bah menjadi pusat dari segala arah, dan merupakan momen yang   istimewa bagi umat Islam.

Kegiatan dimulai dengan persiapan peralatan yang diperlukan, seperti waterpass, penggaris, tripod, alat tulis, kompas digital, dan pemilihan lokasi yang tepat. Meskipun sinar matahari sempat tertutup awan, pada pukul 16.18 waktu BKMG, sinar matahari jelas dan tidak terhalang, memungkinkan metode Rashdul Qiblat dapat dilakukan dengan lancar.

Salah satu siswa yang turut serta dalam kegiatan ini, Denis mengungkapkan kegembiraannya karena ini merupakan pengalaman pertama baginya. “Saya senang bisa ikut dalam kegiatan ini karena bisa belajar lebih banyak tentang arah kiblat dan bagaimana menentukannya,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman umat Islam, khususnya siswa MAN 2 Magelang, tentang pentingnya mengetahui arah kiblat dalam menjalankan ibadah. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga madrasah (Zn).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *